Senin, 10 Desember 2012

Seorang Juru Parkir

Seperti minggu lalu, ini kedua kalinya aku berjualan di "Pasar Tumpah", pasar yang tumpah hanya di minggu pagi.  Masih pagi, kisaran jam setengah lima'an aku mulai menata lapak untuk berjualan kentang tornado, semacam kentang yang di potong ulir dan di tusuk dengan lidi panjang. Harganya cukup murah, 4 ribu saja. Hehe...pedangang yang lain menjualnya 3 ribu. 

Motorku di parkir di depan sebuah warung kelontong, dan seorang juru parkir, masih tetap yang sama dengan minggu lalu, tersenyum menyapaku, "Wah..gasik mbak". Seketika itu juga aku kagum, tertarik dengan stylenya yang juru parkir banget. Di jam yang paling asik untuk berselimut , tidur dengan istri, anak atau guling kesayangan, dia malah sudah berompi dengan tulisan "crew". Mengatur lapak-lapak, mobil, motor agar semua tertib, rapi, aman terkendali.

Satu lagi, dia, si Juru parkir, masih muda, tinggi, hitam, sangar tapi...bisa bangun sepagi ini. Padahal anak muda jaman sekarang, lebih memilih tidur semalam mungkin dan bangun sesiang mungkin. Bermalas-malasan di rumah dengan bau liur yang tumpah di mana-mana. Ya..secaara, dia sudah berbini, anaknya perempuan kecil,lucu. Berarti dia juga termasuk lelaki yang betanggung jawab. Sippp tambah lagi satu point plus buat "si Juru parkir".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar